UNAIR Sukses Gelar Pelatihan Calon Relawan Airlangga Inclusive Learning 2024
AIL News-Surabaya, 1 November 2024 – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pendidikan inklusif melalui Pelatihan Calon Relawan Airlangga Inclusive Learning 2024. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB ini dihadiri oleh para peserta yang bersemangat untuk belajar tentang etika pendampingan dan inklusivitas dalam pendidikan tinggi.
Pelatihan dibuka oleh MC dari Direktorat Pendidikan UNAIR dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Dr. Fitri Mutia, A.KS., M.Si., selaku Ketua Airlangga Inclusive Learning 2024. Dalam paparannya tentang "Etika Pendampingan," beliau menekankan pentingnya pemahaman prinsip moral dalam mendukung mahasiswa berkebutuhan khusus (MBK). Pendekatan etika yang tepat mencakup keadilan, pemberdayaan, serta kesadaran akan isu-isu disabilitas. Beliau juga menjelaskan panduan spesifik untuk mendampingi berbagai jenis disabilitas, mulai dari disabilitas netra, rungu, cerebral palsy, hingga autism.
Foto: Dr. Fitri Mutia, A.KS., M.Si., selaku Ketua Airlangga Inclusive Learning 2024 saat memaparkan materi.
Pramesti Pradna Paramita, M.Ed.Psych., Ph.D., melanjutkan dengan materi “Pengetahuan dan Filosofi Inklusi.” Beliau menjelaskan pentingnya pendidikan inklusif sebagai upaya menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi penuh semua individu tanpa memandang perbedaan fisik atau non-fisik. Dengan dasar UU No. 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas, UNAIR terus berupaya meningkatkan kesetaraan dan mengurangi diskriminasi dalam pendidikan. Pada sesi selanjutnya, Dr. Lilla Musyahda, Dra., M.Pd., membahas "Interaksi Relawan dengan Teman MBK." Dalam sesi ini, peserta diajak memahami pentingnya volunteering atau kerja sukarela dalam mendukung MBK. Dengan membangun modal sosial melalui komunikasi efektif dan empati, volunteering dapat meningkatkan inklusivitas dalam lingkungan pendidikan.
Setelah ISHOMA, pelatihan dilanjutkan dengan sambutan dari Syahrur Marta Dwi Susilo, S.S., M.A., Ph.D., perwakilan Direktorat Pendidikan UNAIR. Selanjutnya pemaparan materi oleh Indah Rachma Cahyani, S.IIP., M.A., terkait materi tentang "Fasilitas Belajar Inklusif" di Ruang Narayana. Layanan ini menyediakan teknologi bantu seperti Zoom Max dan NVDA, serta akses fisik yang dirancang ramah disabilitas. Fasilitas ini menjadi langkah nyata UNAIR dalam mendukung kebutuhan MBK.
Sesi diskusi kelompok juga digelar, dengan Abdul Majid, MBK dari program studi S2 Magister Kebijakan Publik, serta Nely Suwidyanti MBK dari program studi S3 Ilmu Sosial dan Kenzo MBK S1 Ilmu Hukum UNAIR, berbagi pengalaman mereka sebagai mahasiswa inklusif. Diskusi ini memberikan wawasan tentang kebutuhan MBK dan cara mendampingi mereka secara efektif.
Foto: Sharing dan diskusi dari seorang mahasiswi Nely Suwidyanti MBK dari program studi S3 Ilmu Sosial (diatas kursi roda red.)
Pelatihan diakhiri dengan materi tentang pengelolaan website inklusif dan sosial media AIL oleh Rozi, S.Pi., M.Biotech. Beliau menjelaskan langkah-langkah membuat artikel untuk platform digital, termasuk pentingnya riset, pemilihan topik, dan pengeditan untuk memastikan informasi yang disampaikan relevan dan inklusif. Kegiatan ditutup dengan pengisian post-test dan evaluasi oleh peserta. Dalam sambutan penutupnya, perwakilan UNAIR mengungkapkan harapan agar pelatihan ini membawa manfaat nyata bagi relawan dan mahasiswa disabilitas. Dengan suksesnya kegiatan ini, UNAIR terus menunjukkan peran aktifnya dalam menciptakan kampus yang inklusif dan ramah disabilitas.
Author: Rozi
Editor: Rozi